
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.
««•»»
Surah Saba' 1
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
««•»»
alhamdu lillaahi alladzii lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi walahu alhamdu fii al-aakhirati wahuwa alhakiimu alkhabiiru
««•»»
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
««•»»
All praise belongs to Allah to whom belongs whatever is in the heavens and whatever is in the earth. To Him belongs all praise in the Hereafter, and He is the All-wise, the All-aware.
««•»»
Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang berhak menerima segala pujian karena Dia-lah yang menciptakan semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dia-lah pemiliknya yang sebenarnya, tidak ada seorang pun bersekutu dengan Dia dalam menciptakan dan memilikinya.
Dialah Yang mengatur dan mengurusnya serta melimpahkan karunia-Nya agar semuanya berjalan dengan tertib dan teratur. Oleh sebab itu tak ada yang patut dipersembahkan pujian kepadanya kecuali Allah SWT, tak ada yang patut disembah dan dipanjatkan doa kepadanya kecuali Dia. Adapun orang-orang yang menyembah dan memuja patung-patung dan sebagainya adalah orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. Banyak sekali bukti-bukti bagi wujud dan keesaan Allah yang terdapat di bumi dan di langit.
Bila diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia, tentu dia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Pencipta semua alam ini adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa Karena Dia Maha Esa, Maha Pencipta dan Maha Kuasa, maka hanya Dialah yang berhak disembah dan dipuji, walaupun Dia sendiri tidak memerlukan pujian dari hamba dan makhluk-Nya. Hanya makhluk-makhluk-Nya-lah yang harus memuja dan memuji-Nya karena besar dan banyaknya karunia yang dilimpahkan kepadanya.
Sekiranya tidak ada yang menyembah dan memuji-Nya dan semua makhluk-Nya kafir dan ingkar terhadap nikmat dan karunia-Nya, maka hal itu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
إن تكفروا أنتم ومن في الأرض جميعا فإن الله لغني حميد
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
(QS. Ibrahim [14]:8)
Untuk menyadarkan manusia (karena dibekali akal), Allah menerangkan bahwa semua makhluk-Nya di langit dan di bumi bertasbih memuji-Nya,
termasuk burung-burung yang terbang di udara dengan firman-Nya:
ألم تر أن الله يسبح له من في السموات والأرض والطير صافات كل قد علم صلاته وتسبيحه والله عليم بما يفعلون
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) salat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QS. An Nuur [24]:41)
Lalu Allah menegaskan pula bahwa Dia-lah Yang berhak dipuji di akhirat nanti karena Dia-lah Yang mempunyai kekuasaan di sana, Dia bertindak dengan adil dan bijaksana dalam memperhitungkan dan membalas amal hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang dirugikan dalam perhitungan amal perbuatannya, yang baik dibalas dengan kebaikan yang jahat dibalas dengan siksa yang setimpal, bahkan dengan rahmat dan karunia-Nya satu amal yang baik dibalas dengan berlipat ganda.
Di dalam ayat lain diterangkan bagaimana besarnya pujian hamba-hamba-Nya yang beriman terhadap nikmat yang dikaruniakan kepada mereka sebagai balasan atas amalnya selama hidup di dunia dengan firman-Nya:
وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض نتبوأ من الجنة حيث نشاء فنعم أجر العاملين
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki". Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.
(QS. Az Zummar [39]:74)
Dan firman-Nya:
وقالوا الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن إن ربنا لغفور شكور [الذي أحلنا دار المقامة من فضله لا يمسنا فيها نصب ولا يمسنا فيها لغوب
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.
(QS. Faathir [35]:34-35)
Kemudian Allah menegaskan lagi bahwa Dialah Yang Maha Bijaksana, berbuat dan bertindak, mengatur dan mengendalikan urusan dunia dan akhirat serta alam seluruhnya, Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan segala urusan. Dia Mengetahui segala-galanya dengan ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Maha Dalam.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
««•»»
alhamdu lillaahi alladzii lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi walahu alhamdu fii al-aakhirati wahuwa alhakiimu alkhabiiru
««•»»
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
««•»»
All praise belongs to Allah to whom belongs whatever is in the heavens and whatever is in the earth. To Him belongs all praise in the Hereafter, and He is the All-wise, the All-aware.
««•»»
Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang berhak menerima segala pujian karena Dia-lah yang menciptakan semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dia-lah pemiliknya yang sebenarnya, tidak ada seorang pun bersekutu dengan Dia dalam menciptakan dan memilikinya.
Dialah Yang mengatur dan mengurusnya serta melimpahkan karunia-Nya agar semuanya berjalan dengan tertib dan teratur. Oleh sebab itu tak ada yang patut dipersembahkan pujian kepadanya kecuali Allah SWT, tak ada yang patut disembah dan dipanjatkan doa kepadanya kecuali Dia. Adapun orang-orang yang menyembah dan memuja patung-patung dan sebagainya adalah orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. Banyak sekali bukti-bukti bagi wujud dan keesaan Allah yang terdapat di bumi dan di langit.
Bila diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia, tentu dia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Pencipta semua alam ini adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa Karena Dia Maha Esa, Maha Pencipta dan Maha Kuasa, maka hanya Dialah yang berhak disembah dan dipuji, walaupun Dia sendiri tidak memerlukan pujian dari hamba dan makhluk-Nya. Hanya makhluk-makhluk-Nya-lah yang harus memuja dan memuji-Nya karena besar dan banyaknya karunia yang dilimpahkan kepadanya.
Sekiranya tidak ada yang menyembah dan memuji-Nya dan semua makhluk-Nya kafir dan ingkar terhadap nikmat dan karunia-Nya, maka hal itu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
إن تكفروا أنتم ومن في الأرض جميعا فإن الله لغني حميد
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
(QS. Ibrahim [14]:8)
Untuk menyadarkan manusia (karena dibekali akal), Allah menerangkan bahwa semua makhluk-Nya di langit dan di bumi bertasbih memuji-Nya,
termasuk burung-burung yang terbang di udara dengan firman-Nya:
ألم تر أن الله يسبح له من في السموات والأرض والطير صافات كل قد علم صلاته وتسبيحه والله عليم بما يفعلون
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) salat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(QS. An Nuur [24]:41)
Lalu Allah menegaskan pula bahwa Dia-lah Yang berhak dipuji di akhirat nanti karena Dia-lah Yang mempunyai kekuasaan di sana, Dia bertindak dengan adil dan bijaksana dalam memperhitungkan dan membalas amal hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang dirugikan dalam perhitungan amal perbuatannya, yang baik dibalas dengan kebaikan yang jahat dibalas dengan siksa yang setimpal, bahkan dengan rahmat dan karunia-Nya satu amal yang baik dibalas dengan berlipat ganda.
Di dalam ayat lain diterangkan bagaimana besarnya pujian hamba-hamba-Nya yang beriman terhadap nikmat yang dikaruniakan kepada mereka sebagai balasan atas amalnya selama hidup di dunia dengan firman-Nya:
وقالوا الحمد لله الذي صدقنا وعده وأورثنا الأرض نتبوأ من الجنة حيث نشاء فنعم أجر العاملين
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki". Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.
(QS. Az Zummar [39]:74)
Dan firman-Nya:
وقالوا الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن إن ربنا لغفور شكور [الذي أحلنا دار المقامة من فضله لا يمسنا فيها نصب ولا يمسنا فيها لغوب
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.
(QS. Faathir [35]:34-35)
Kemudian Allah menegaskan lagi bahwa Dialah Yang Maha Bijaksana, berbuat dan bertindak, mengatur dan mengendalikan urusan dunia dan akhirat serta alam seluruhnya, Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan segala urusan. Dia Mengetahui segala-galanya dengan ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Maha Dalam.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Segala puji bagi Allah) Allah swt. memuji diri-Nya dengan kalimat ini, maksudnya ialah pujian berikut apa yang terkandung di dalamnya yaitu pujian yang bersifat tetap. Memuji Allah artinya menyanjung-Nya dengan sebutan-sebutan yang baik (yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi) sebagai milik dan makhluk-Nya (dan bagi-Nya pula segala puji di akhirat) sebagaimana di dunia, yaitu Dia dipuji oleh kekasih-kekasih-Nya bilamana mereka telah berada di dalam surga. (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
««•»»
Praise be to God — God, exalted be He, praises Himself with these [words]; the import constitutes the eulogy that ‘praise’ is ever-established [for God] and it entails the attribution to Him of all that is beautiful, exalted be He — to Whom belongs whatever is in the heavens and whatever is in the earth, as possessions and creation. And to Him belongs [all] praise in the Hereafter, as in this world, for His friends praise Him as they enter Paradise. And He is the Wise, in what He does, the Aware, of His creatures.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 2]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#34:1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar