Minggu, 09 Agustus 2015

[034] Saba' Ayat 016

««•»»
Surah Saba' 16

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ
««•»»
fa-a'radhuu fa-arsalnaa 'alayhim sayla al'arimi wabaddalnaahum bijannatayhim jannatayni dzawaatay ukulin khamthin wa-atslin wasyay-in min sidrin qaliilin
««•»»
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar {1237} dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr {1238}.
{1237} Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma`rib.
{1238} Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.
««•»»
But they disregarded [the path of Allah], so We unleashed upon them a violent flood and replaced their two gardens with two gardens bearing bitter fruit, tamarisk, and sparse lote trees.
««•»»

Tetapi mereka menolak seruan Allah itu dan berpaling darinya, bahkan mereka menghalangi orang-orang yang insaf beriman kepada Allah, maka Allah menimpakan siksaan kepada mereka dengan membobolkan Bendungan Ma'rib dan terjadilah malapetaka yang hebat. Negeri mereka dilanda banjir yang deras, menghanyutkan semua yang menghalangi arusnya sehingga musnahlah semua kebun-kebun yang berada di kiri kanan negeri itu dan hanyutlah semua binatang ternak. Korban manusia pun tidak terhitung banyaknya sehingga hanya sedikit orang saja yang masih tetap hidup. Hanya beberapa kelompok kecil dari mereka yang selamat dari malapetaka yang dahsyat itu. Mereka yang selamat ini pun tidak dapat tinggal dengan senang di tempat mereka semula sebagian mereka hijrah ke tempat lain yang subur karena tidak ada lagi kebun-kebun yang bisa mereka tanami dengan baik dan tidak seberapa lagi binatang-binatang ternak yang akan mereka pelihara.

Tanah-tanah yang dahulu subur telah menjadi tandus, karena semua air yang tersimpan di dalam bendungan telah tertumpah ke padang pasir yang dapat menelan air berapapun banyaknya. Yang tumbuh di bekas kebun-kebun mereka hanya tumbuhan yang tidak banyak gunanya, pahit buahnya pohon atal (sejenis pohon cemara) dan sedikit pohon sidr (sejenis pohon bidara). Bila mereka ingin bercocok tanam yang mereka harapkan hanya air hujan yang turun dari langit saja.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tetapi mereka berpaling) tidak mau bersyukur kepada-Nya dan bahkan mereka kafir kepada-Nya (maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar) lafal Al `Arim adalah bentuk jamak dari lafal `Urmah yang artinya adalah bendungan yang menampung air sampai waktu yang dibutuhkan. Maksudnya dam yang membendung kebutuhan air mereka pecah sehingga menenggelamkan kebun-kebun dan harta benda mereka (dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi) lafal Dzawaatai merupakan bentuk Tatsniyah dari lafal Dzawaatun yang Mufrad (pohon-pohon yang berbuah pahit) yang sangat pahit buahnya lagi tidak enak rasanya; dapat dibaca Ukuli Khamthin yaitu dengan di-mudhaf-kan, lafal Ukulin ini bermakna Maakuulin yaitu yang dimakan sebagaimana dapat pula dibaca Ukulin Khamthin, lalu dibaca Ukulin Wa Khamtin (pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr).

««•»»
But they were disregardful, of giving thanks to Him and became disbelievers, so We unleashed upon them the flood of the Dam (al-‘arim is the plural of ‘arima, which is a structure or something similar that holds water back [to be stored] for when it is needed), in other words, [We unleashed upon them] the flood-waters of their valley which had been held back by the mentioned [structure] so that they engulfed their two gardens together with all their property. And We gave them in place of their two gardens two gardens bearing (dhawātay, a dual form of [feminine plural] dhawāt; usually [the form dhātay from] the singular [would have been used]) bitter fruit, bitter and vile (ukul may be read as a genitive annexation [ukulin khamtin] in the sense of ‘that which is eaten [thereof being bitter]; or it may be read without [as ukuli khamtin]; and this [phrase] is supplemented [by the following, wa-athlin wa-shay’in min sidrin qalīl) and tamarisk and sparse lote trees.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#34:16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar