
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ اعْمَلُوا آلَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
««•»»
ya'maluuna lahu maa yasyaau min mahaariiba watamaatsiila wajifaanin kaaljawaabi waquduurin raasiyaatin i'maluu aala daawuuda syukran waqaliilun min 'ibaadiya alsysyakuuru
««•»»
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tung- ku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
««•»»
They built for him as many temples as he wished, and figures, basins like cisterns, and caldrons fixed [in the ground]. ‘O House of David, observe thanksgiving, and few of My servants are grateful.’
««•»»
Oleh sebab itu mereka dengan giat sekali melaksanakan apa yang diperintahkan Sulaiman, seperti membangun tempat-tempat beribadah, arca-arca yang indah yang terbikin dari kayu, tembaga, kaca dan batu pualam, belanga-belanga besar untuk memasak makanan yang cukup untuk berpuluh-puluh orang. Bejana-bejana itu karena besar dan luasnya kelihatan seperti kolam-kolam air. Begitu pula mereka membuatkan untuk Sulaiman periuk yang besar pula yang karena besarnya tidak dapat diangkat dan dipindahkan. Memang karena jin mempunyai kekuatan yang dahsyat dengan mudah mereka membikin semua yang dikehendaki Sulaiman seperti membangun istana yang megah dan mewah, menggali selokan-selokan untuk irigasi sehingga termasyhurlah kerajaan Sulaiman as sebagai suatu kerajaan besar dan paling makmur, tidak ada suatu kerajaanpun di waktu itu yang dapat menandinginya. Hal ini ialah sebagai realisasi dari doanya yang dikabulkan Tuhan,
seperti tersebut dalam firman-Nya.
قال رب اغفر لي وهب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب فسخرنا له الريح تجري بأمره رخاء حيث أصاب والشياطين كل بناء وغواص
Ia berkata; "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku, kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam.
(QS. Sad [38]:35-37)
Kemudian Allah memerintahkan kepada Sulaiman as sebagai keluarga Daud as supaya bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan Allah kepadanya. Mensyukuri nikmat Allah itu bukanlah sekadar mengucapkan tetapi harus diiringi dengan amal saleh dan mempergunakan nikmat itu untuk hal-hal yang diridai-Nya. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw naik ke atas mimbar lalu membaca ayat ini kemudian beliau bersabda: "Ada tiga sifat bila dipunyai oleh seseorang berarti dia telah diberi karunia seperti karunia yang diberikan kepada keluarga Daud as. Kami bertanya kepada beliau "sifat-sifat apakah itu?
Rasulullah menjawab:
- Berlaku adil, baik dalam keadaan marah maupun dalam keadaan senang dun duka.
- Selalu hidup sederhana baik di waktu miskin maupun di waktu kaya.
- Selalu takut kepada Allah baik di waktu sendirian maupun di badapan orang banyak. (HR. Tirmizi)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan) Kami tundukkan (bagi Sulaiman angin) menurut qiraat yang lain lafal Ar Riiha dibaca Ar Riihu yaitu dengan memperkirakan keberadaan lafal Taskhiirun (yang perjalanannya di waktu pagi) perjalanannya mulai dari pagi hingga waktu tergelincir matahari (sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu sore hari) yaitu mulai dari tergelincir matahari sampai terbenam (sama dengan perjalanan sebulan) maksudnya sama dengan perjalanan selama itu (dan Kami alirkan) Kami leburkan (cairan tembaga baginya) sehingga tembaga itu menjadi lebur selama tiga hari tiga malam, sebagaimana air mengalir dan umat manusia sampai sekarang dapat mengeksploitasinya berkat ilmu yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. (Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaannya dengan izin) yakni berdasarkan perintah (Rabbnya).
Dan siapa yang menyimpang) menyeleweng (di antara mereka dari perintah Kami) yang menyuruhnya untuk taat kepada Nabi Sulaiman (Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala) di akhirat nanti. Menurut suatu pendapat azab tersebut terjadi di dunia, yaitu malaikat memukulnya dengan cambuk api, yang setiap pukulan dapat membakar dan menghanguskannya.
««•»»
They fashioned for him whatever he wished: lofty shrines (mahārīb are high edifices which are ascended by stairs) and statues (tamāthīl is the plural of timthāl, which is any thing which you fashion as a likeness [of another]), in other words, brass, crystal or marble figures — the use of figures was not prohibited according to his Law; and basins (jifān is the plural of jafna) like cisterns (jawābin is the plural of jābiya, which is a large basin) — around each ‘basin’ a thousand men would gather to eat — and cauldrons built into the ground, fixed with foundations, and cannot be moved from their places: these were made from the [rocks of the] mountains of Yemen, and to which one ascended by climbing up a ladder.
And We said: ‘Work, O, House of David, in obedience to God, in thankfulness, to Him for what He has given you. And few indeed of My servants are thankful’, labouring in obedience to Me in thanks for My favours.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#34:13
They fashioned for him whatever he wished: lofty shrines (mahārīb are high edifices which are ascended by stairs) and statues (tamāthīl is the plural of timthāl, which is any thing which you fashion as a likeness [of another]), in other words, brass, crystal or marble figures — the use of figures was not prohibited according to his Law; and basins (jifān is the plural of jafna) like cisterns (jawābin is the plural of jābiya, which is a large basin) — around each ‘basin’ a thousand men would gather to eat — and cauldrons built into the ground, fixed with foundations, and cannot be moved from their places: these were made from the [rocks of the] mountains of Yemen, and to which one ascended by climbing up a ladder.
And We said: ‘Work, O, House of David, in obedience to God, in thankfulness, to Him for what He has given you. And few indeed of My servants are thankful’, labouring in obedience to Me in thanks for My favours.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#34:13