
««•»»
Surah Saba' 5
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ
««•»»
waalladziina sa'aw fii aayaatinaa mu'aajiziina ulaa-ika lahum 'adzaabun min rijzin aliimin
««•»»
Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.
««•»»
But those who contend with Our signs seeking to thwart [their purpose], for such is a painful punishment due to defilement[1].
sebaliknya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah berusaha menghalang-halangi orang-orang untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mendustakan hari berbangkit, memperolok-olokkan orang yang mempercayainya, menyangka bahwa mereka akan luput dari azab Allah karena kesombongan dan keingkaran mereka, maka mereka ini akan memperoleh azab yang sangat pedih dan akan dilemparkan ke dalam neraka Jahim. Demikianlah hikmah kebijaksanaan dan keadilan Allah menyediakan hari berbangkit supaya manusia menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya. Mustahil Allah akan menyamakan hamba-Nya yang berbuat baik dengan hamba-Nya yang berbuat jahat.
Allah berfirman pada ayat ini:
أم نجعل الذين أمنوا وعملوا الصالحات كالمفسدين في الأرض أم نجعل المتقين كالفجار
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?
(QS. Shaad [38]:28)
Dan firman-Nya:
لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al Hasyr [59]:20)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina.
Maksudnya menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada azab.
(mereka itu memperoleh buruknya azab) azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun.
Surah Saba' 5
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ
««•»»
waalladziina sa'aw fii aayaatinaa mu'aajiziina ulaa-ika lahum 'adzaabun min rijzin aliimin
««•»»
Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.
««•»»
But those who contend with Our signs seeking to thwart [their purpose], for such is a painful punishment due to defilement[1].
[1] That is, owing to their inward defilement. According to an alternate reading which makes alīm the attribute of rijz, the translation will be: ‘for such is the torment of a painful punishment.’
««•»»sebaliknya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah berusaha menghalang-halangi orang-orang untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mendustakan hari berbangkit, memperolok-olokkan orang yang mempercayainya, menyangka bahwa mereka akan luput dari azab Allah karena kesombongan dan keingkaran mereka, maka mereka ini akan memperoleh azab yang sangat pedih dan akan dilemparkan ke dalam neraka Jahim. Demikianlah hikmah kebijaksanaan dan keadilan Allah menyediakan hari berbangkit supaya manusia menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya. Mustahil Allah akan menyamakan hamba-Nya yang berbuat baik dengan hamba-Nya yang berbuat jahat.
Allah berfirman pada ayat ini:
أم نجعل الذين أمنوا وعملوا الصالحات كالمفسدين في الأرض أم نجعل المتقين كالفجار
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?
(QS. Shaad [38]:28)
Dan firman-Nya:
لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al Hasyr [59]:20)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina.
Maksudnya menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada azab.
(mereka itu memperoleh buruknya azab) azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun.
««•»»
And those who strive against, [who strive] to invalidate, Our signs, namely, the Qur’ān, deeming Us inomnipotent (mu‘ajjizīna, a variant reading [of this] here and later on [in verse 38, below] is mu‘ājizīna: [so that respectively these mean] ‘deeming that We are incapable’ [mu‘ajjizīna], or [if read mu‘ājizīna] ‘vying with Us, in order to elude Us’) for they suppose that there is no [such thing as] resurrection or punishment — for such there will be a chastisement of an awful punishment’ (read either alīmin or alīmun [respectively] as an adjectival qualification of rijzin, ‘punishment’ or ‘adhābun, ‘chastisement’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 4]•[AYAT 6]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#34:5
And those who strive against, [who strive] to invalidate, Our signs, namely, the Qur’ān, deeming Us inomnipotent (mu‘ajjizīna, a variant reading [of this] here and later on [in verse 38, below] is mu‘ājizīna: [so that respectively these mean] ‘deeming that We are incapable’ [mu‘ajjizīna], or [if read mu‘ājizīna] ‘vying with Us, in order to elude Us’) for they suppose that there is no [such thing as] resurrection or punishment — for such there will be a chastisement of an awful punishment’ (read either alīmin or alīmun [respectively] as an adjectival qualification of rijzin, ‘punishment’ or ‘adhābun, ‘chastisement’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 4]•[AYAT 6]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of54
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=34&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#34:5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar